[Tips] Main ke Luar Kota Sendirian

Assalamualaikum. Apa kabar? Tambah gendut ya, habis menjarah camilan di rumah tetangga? Wakakaka

Oke, setelah bertualang sendirian ke rumah si zulaipatnam a. k. a Siti Julaikha alias Jul, aku jadi bernafsu buat bikin post ini. Bikinnya berdasar pengalaman pribadi dan mengandung kesesatan mutlak. Jadi hati- hati ya bacanya, Hahaha

Well, let’s start.

Bingung apa yang harus dilakukan pas libur lebaran? Saat yang lain pada mudik, sedangkan kamu berkutat di kota sendiri gara- gara kamu manusia asli daerah situ? Yeah, I do feel the same. Sobat- sobatku pada mudik, dan jadilah aku sendirian (ciaah) di kota Malang yang makin lama makin macet, panas, dan macet, dan panas ini

Saat itulah muncul ide untuk main ke luar kota. Sejujurnya keinginan ini sudah ada sejak lama sih. Tapi waktu itu dananya belum ada. Nah, sekarang, mumpung THR-nya lumayan, ya okelah capcuscyin. Aku fix pergi ke Pasuruan.

Nah…. buat kamu- kamu yang berniat mencoba main ke luar kota, monggo dibaca yang satu ini. Hahaha

Oh ya, ini tips buat yang mau main ke luar kota naik kendaraan umum. Untuk kendaraan pribadi, I have no idea. Aku nggak boleh naik motor ke luar kota sendirian. SIM belum di tangan. Mobil? Jangan tanya. Aku belum bisa nyetir mobil Say.

Persiapan Awal

  • Tentukan tujuan

Ini jelas perlu. Tentukan dulu daerah mana yang ingin kita jelajahi. Jujur aja, aku ingin keliling- keliling Jawa Timur. Tapi, berhubung budgetku nggak seberapa, akhirnya aku memilih Pasuruan. Karena Pasuruan dekat dengan Malang, sekitar sejam perjalanan darat (Ya iyalah, masa lewat laut? :p). Itu berarti, fulus yang dibutuhkan juga terjangkau. Selain dekat dengan Malang, di sana aku juga bisa main ke rumahnya si Jul. Maestro FF hentai #plaakkk

  • Cari informasi tentang daerah tujuan

Baiknya sebelum pergi ke luar kota, cari info dulu mengenai daerah tujuan. Misalnya, angkutan kota apa saja yang bisa dinaiki. Waktu tempuh saat naik kendaraan umum tersebut. Besar biaya buat naik kendaraan umum itu. Tempat wisata yang keren dan wow. (Aku sih lebih suka spot berbau alam, bukannya mall. Kalau mall mah di Malang aja ada. Dan kurasa di manapun mall itu sama aja). Dan hal- hal seperti itu. Pokoknya, sesampainya di Kota Tujuan, kita nggak keliahtan kayak orang purba yang nyasar. Paling nggak, kita punya bekal info dasar mengenai kota tujuan kita.

Oh ya, kalau kamu buta arah kayak aku, nggak ada salahnya kamu beli peta. Atau kalau HPmu canggih buanguet, pakaliah GPS. I can’t tell you the mechanism of GPS, Soalnya aku nggak pernah mengoperasikan aplikasi canggih macem itu. Hahaha

  • Persiapkan budget lebih

Berdasar info tadi, kamu kan Bisa memperkirakan biaya buat pulang pergi sampai selamat di rumah. Misalnya, dari rumahku ke Arjosari, naik angkot ADL itu baiaynya 3000 rupiah. Lalu  naik bus dari Malang- Pasuruan (Sukorejo) itu biayanya 6000 rupiah. Ini untuk bus biasa ya. Nggak tau agi untuk bus patas. Kata si Jul sih spai 10.000-an.

Jadi… total biayanya dari rumahku- rumahnya si Jul itu 18000 rupiah. Tapi,kawanku sayang, jangan sampai bawa uang pas segitu ya? Setidaknya bawa 50000 lah.

Jaga- jaga, karena setiap kemungkinan selalu ada.

Misalnya kemungkinan nyasar dan itu berarti harus naik angkot lagi.

Atau… kejadian uang hilang.

  • Minta izin pada orang tua dan keluarga

Ini vital dan wajib dilakukan. Di zaman rawan seperti sekarang ini, orang tua pasti khawatir banget saat kita berencana main ke luar kota sendirian. Maka dari itulah kita harus mencari kawan di luar daerah. Buat semacam jaminan gitu lah. Jadi kalau ditanya- tanya, kita bisa jawab “Pak, Bu, saya punya teman di daerah ini… namanya anu… Nah sesampainya di kota tujuan, si anu ini bakal menjemput saya. Dia ini teman saya dari WordPress, Pak, Bu. Tapi anaknya baik, dan kamu sudah lama berteman. Bapak dan Ibu juga bisa lihat fotonya. Monggo… bla bla”.

Pokoknya, jangan gunakan jalur frontal dan brutal macem mengancam bakal lompat dari Tokyo Tower atau bikin ritual sayat nadi saat orang tua nggak setuju dengan ide kita. Apalagi pakai acara mewek- mewek bersimbah ingus. Iyuh.

Bicara baik- baik, pakai bahasa yang halus. Ingat, yang kita ahdapi itu orang tua kita. Bukan koruptor skandal bank Century.

Pokoknya buat mereka yakin dengan membeberkan fakta- fakta. Boleh kawan kita di luar kota itu, seberaapa jauh pengetahuan kita mengenai daerah tujuan, rute yang bakal kita tempuh, dan kata- kata seperti ini (yang kuucapkan ke Bapakku tercinta), “Pak, saya main ke Pasuruan ini untuk melatih kemandirian. Plus nyoba rute bus. Di kedepannya, saat PKL, saya kan bisa ditempatkan di mana saja. Itu berarti saya harus pulang pergi dari kost ke tempat PKL sendirian. Maka dari itu, saya mau berlatih naik kendaraan umum sendirian, Pak. Mohon doa restunya.”

Dan voila, Bapakku langsung setuju (walau masih khawatir. Sampai nawarin buat nganter aku naik motor ke rumah Jul. Hahaha)

  • Persiapkan barang bawaan

Ingat, kita mau main. Bukan menuju camp pengungsian Gunung Sinabung. Jadi bawa barang bawaan yang penting- penting saja. Selain nggak banyak makan tempat, bawaan yang sedikit juga bisa memperringan perjalanan kita. Bayangkan, kalau kemana- mana kita harus memanggul tas yang isinya seberat gajah bengkak? Hellooooo?

Nah, barang yang (kurasa) perlu dibawa di antaranya:

  1. Jaket –> Jaga- jaga kalau kamu pulang malam. terpaan angin malam nggak baik buat kesehatan, Say. Makanya, siapkan jaket dalam tasmu.
  2. Minyak kayu putih, obat anti mabuk –> siapa tahu kamu berpotensi kena mabuk kendaraan. Nggak ada salahnya jaga- jaga.
  3. Uang –> Jelas ini perlulaah. Masa iya naik bus bayarnya pake rumput?
  4. Payung/ jas hujan–> pepatah sedia payung sbeelum hujan itu memang ebenr, Gan. Jangan sampai acara main keganggu saat baju kita basah karena kehujanan. Bukannya main, yang ada kita malah kena pilek.
  5. Baju ganti –> Kalau daerah tujuanmu adalah Kota panas kayak Surabaya, Jakarta, dsb, saranku bawalah baju ganti. Nggak usah banyak- banyak. Satu aja cukup.
  6. Cemilan –> Selama di perjalanan, saat bosen, bisalah menggemukkan badan dikit dengan snack favorit :p
  • Buah tangan jangan lupa, sayang

Misalnya di Kota tujuan ini kamu berniat mengunjungi kawanmu, kayaknya nggak oke deh kalau nggak bawa oleh- oleh. Nggak usah muluk- muluk, nggak usah bawa tart tingkat lima. Yang ringan- ringan dibawa aja, kayak kripik tempe, dsb, dst. Yang penting makanan tadi kita bawa dengan ikhlas dan makanannya nggak expired. Nggak lucu aja kalau kawan kita tadi kejang- kejang plus muntah dan masuh berita gara- gara mengonsumsi snack expired yang kita beri. Dosa tau. #becanda

  • Baca komik shounen, atau nonton film action, atau anime yang berbau action

Bukannya aku mengajari kamu buat jadi manusia brutal. Tapi kemampuan bertarung itu memang perlu, Say. Untuk menjaga dirimu kalau sewaktu- waktu ada kondisi buruk terjadi. Misalnya ada kasus pelecehan, pencurian, dsb. Setidaknya kamu bisa membela dirimu. Nah, kalau kamu bukan anggota Klub bela diri kayak Silat, Karate, atau taekwondo, maka pantengin aja manga Shounen kayak Bleach aatu naruto. Beberapa jurus bisa ditiru dari situ. Atau nonton film action.

Karena nggak selamanya kamu bisa teriak alay macem di sinetron, daan… taraa… pahlawan ganteng bakal menolongmu dari marabahaya. Ada saatnya kamu survive for life menggunakan daya upayamu sendiri, anakku.

Ingat, Belajar bisa dari mana saja. Dan kejahatan bisa terjadi di mana saja. Kepada siapa saja.

Sebelum Keberangkatan

  • Sholat dulu

Ibadah wajib dilakukan dulu. Lalu minta restu sama Allah, agar perjalanannya lancar. Untuk yang nonmuslim, monggo berdoa menurut keyakinan dan agama masing- masing. Minta dilancarkan perjalanannya. 🙂 Karena tanpa restu Yang Di Atas, semua rencana akan sia- sia belaka.

  • Baca bismillah

Sebelum memulai apa pun, monggo baca Bismillah. agar Allah merestui kegiatan kita. Kecuali untuk aktivitas maksiat ya.

  • Pamit sama orang tua dan keluarga

Sungkem, pamit, cipika cipiki kalau perlu.

  • Cek barang bawaan

Periksa lagi, ada yang kurang atau nggak? Apa masih ada barang yang perlu dibawa? Buat cewek, mungkin kamu butuh bawa pembalut sama celana dalam cadangan. Siapa tahu kamu ‘dapet’ pas di perjalanan.

  • Cek uang

Periksa lagi, uangnya sudah masuk dalam tas atau belum? OH YA. Jangan taruh seluruh uangmu dalam satu tempat. Ngerti maksudnya? Jadi begini neng….

Misalnya uangmu totalnya 50000, nah bagilah jadi tiga bagian. 15000 taruh di saku celana, 15000 taruh di dalam tas, 20000 taruh di dalam dompet. Untuk dompet, yang isinya KTP, SIM, STNK, KTM, Visa, pasport, dsb, sembunyikan dalam tempat yang aman. HP juga, bawa HP yang biasa aja. Yang pokoknya bisa SMS telepon. Jangan yang supercanggih macem iPhone. Risiko diambil orang.

Karena eh karena, kemungkinan dicopet itu selalu ada. Saranku, monggo dompetnya diselipkan dalam lipatan aket di dalam tas. Inshaallah aman 😀

  • Cek pakaianmu

Sekadar mengingatkan, berpakaianlah secara normal, wajar, sesuai norma, dan nggak mencolok. Jangan bergaya kayak model catwalk. Hahaha. Bisa- bisa kamu jadi saaran jambret. Soalnya kalau dandananmu ‘wah’ kayak di pesta prom, maling bakal dengan mudah menetapkanmu sebagai target aksi jahat mereka.

Waspadalah, daripada menyesal.

Dan hal yang perlu digarisbawahi dalam hal pemilihan baju adalah, yang nyaman dipakai. Percuma baj bagus kalau nggak membuatmu bebas bergerak.

Oh ya, satu lagi. Jangan mengenakan pakaian yang ‘mengundang’ macem hot pants, tank top, dsb. Kalau tujuanmu daerah luar negeri macem Australia, itu sih oke saja. Mereka sudah terbiasa dengan baju kayak gitu. Mereka menganggap baju seperti itu adalah hal yang lumrah. Namun beda soal kalau tujuanmu adalah daerah yang berbau adat di lingkup indonesia. Sesuakian baju dengan tanah yang kaupijak, Anakku. Daripada kamu jadi korban pelecehan atau hal nggak baik lainnya. Ingat, jaman sekarang, manusia makin kreatif dalam bertindak bejat. Kamu nggak bakal tahu apa yang sebenarnya ada di dalam otak cowok- cowok saat lihat kamu seliweran pakai baju kayak gitu. ya kan?

Untuk alas kaki, baiknya nggak pakai high heels. Perjalanan jauh, dengan sepatu setinggi menara Eiffel gitu, mobilitas bakal terganggu. Belum juga risiko kaki lecet dan ngilu. Pakai sendal jepit juga bukan pilihan. Karena eh karena, bakal sakit banget saat jempol telanjangmu kena injak orang saat di bus. Sepatu flat atau sneacker bis jadi ilihan yang keren tuh.

  • Perkirakan waktu tempuh dan lain- lain

Misalnya, dari rumahku ke Arjosari kira- kira 30 menit naik angkot. Lalu dari Arjosari- Sukorejo sekitar 1 jam naik bus. Itu belum ditambah waktu buat berkubang dalam kemacetan. Jadi setidaknya, 2 jam kita sediakan buat menempuh jarak rumahku- rumahnya Jul. Kalau aku berangkat jam 6 pagi, jadi maksimal aku samapi di Sukorejo itu jam 9 pagi. Lalu, setelah sampai di sana, main ke sana kemari dulu. Nah, pulangnya jam 2-an. Berhubung sore hari macetnya Malang nggak ketulungan, aku membutuhkan waktu lebih buat sampai di rumah. paling nggak sejam dari Sukorejo ke Arjosari. Dan satu setengah jam dariArjosari ke rumah. Jadi, kaalu aku mau sampai di rumah jam setengah 4, maka jam 2 siang aku sudah harus pulang. Yah begitulah.

Kalau kamu tipe manusia terprinci, kamu bisa mengalkulasi kemungkinan waktu yang dihabiskan secara terperinci. Aku yakin kamu bisa 🙂

Saat di tempat tujuan

  • Salam dulu sma yang punya rumah

Ini berlaku saat kamu main ke rumah kawan di luar kota. Perkenalkan diri baik- baik. Tunjukkan kalau kita adalah makhluk kota asal yang beradab. Karena eh karena, secara nggak langsung, keluarga kawan kita akan menjadikan kita sebagai sampel kota asal kita. Jadi, nama baik kota asal kita sekarang ada di pundak kita #ciahh. Kalau berbuat macam- macam, bisa- bisa seluruh penduduk kota asal kita bakal dicap negatif. Senegatif kita saat di tanah orang.

  • nikmati kulinernya

Dari info yang kita cari tadi, ketahuan kan, makanan khasnya apa saja. Misalnya, akalu di Surabaya- Sidoarjo ada Kupang (my fave food, wakaka). Di Malang ada Bakso Malang yang aduhai. Di Jogja ada gudeg. dsb. Nah, monggo dicoba. Tapi disesuaikan dnegan kantong ya. Jangan sampai terlalu serius mencoba kuliner sampai kebablasan memakai uang buat pulang ke rumah. Hehehe.

  • Jaga sopan santun

Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung. Berkata harus dijaga, tingkah laku wajib dijaga, karena kita nggak tahu adat di daerah itu. Misalnya, di daerah kita, sebuah kata dianggep biasa saja. Tapi do kota lain, bisa jadi kata itu adalah sebuah hinaan atau kata kasar.

  • Siapkan kamera, saatnya engabadikan momen keren

Nggak perlu foto beratus- ratus kayak model majalah Vogue. Bberapa saja, asal bisa menggambarkan situasi, itu sudah yahud banget. Ajak warga setempat atau kawanmu buat foto bareng. Biar atmosfernya berasa gitudehh. Hahaha

Setidaknya, dengan foto itu sebagai bukti fisik, kita bisa berbagi cerita sama keluarga di rumah. Juga pada teman- teman di kota kita.

Oh yeah…. Sayang aku belum punya kamera.

Saat Akan Pulang

Sudah saatnya balik ke rumah kitaa. Pamitan sama kawan dan kelaurganya. Bilang makasih sudah mau kita ricuhi dan terima kasih karena sudah menerima kita dengan tangan terbuka. Seolah kita ini bagin dari keluarga mereka.

Cek lagi, semua jenis sampah yang kita hasilkan sudah dibereskan belum? Jangan sampai meninggal kotoran nggak penting di rumah orang. Memalukan tau.

Oke capcus.

Yah, aku nggak tahu saran ini ngefek atau nggak. Sekadar mau berbagi saja. Kalau cucok ya alhamdulillah, kalau nggak cucok ya maafkanlah 🙂

Thanks for reading, tanggapan dinanti 😀

 

18 thoughts on “[Tips] Main ke Luar Kota Sendirian

  1. tipsnya brmanfaat!! dri dlu pengen bnget k luar kota apalagi k jogja tpi aq msih rada takut takut klo naek kndaraan umum sndirii u,u
    jangankan ksana pulang kmpung naek kndaraan umum ajha blom.brani xixiiiii

Share your comments here :D